foto: Salah Seorang Santri Bustanul Azkiya Al-Waliyyah sedang di Tes Hafalan Alquran, Punteuet, Blang Mangat
Oleh: Ahmad Al-Fajri Lc, MA
Bagi para para penghafal Alquran, salah satu ayat yang sering kali tertukar ketika mengulang hafalan adalah ayat-ayat yang menyebutkan penganut agama-agama secara berurutan. Urutan penganut agama-agama tersebut terdapat dalam Juzuk 1, juzuk 6 dan juzuk 17. Jika kurang fokus dalam murajaah maka kemungkinan besar akan akan terpeleset ke juzuk juzuk tersebut.
Al-Baqarah 62 berbunyi:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.
Al-Maidah 69 berbunyi:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَىٰ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang
mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja
(diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Al-Hajj 17 berbunyi:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَىٰ وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang
Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan
orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari
kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
Jika ditelaah dan diperhatikan dengan seksama dari ketiga ayat
tersebut yang telah kami tandai dengan warna merah, pastinya akan muncul empat pertanyaan dari perbedaan-perbedaan yang nampak.
Pertama, kenapa penganut agama "Nashara" disebutkan lebih awal dari
penganut agama "Shabiin" dalam surat Al-Baqarah?, Sedangkan dalam
surat al-Maidah tidak seperti demikian?
Kedua, kenapa dalam surat Al-Baqarah disebutkan kata "فلهم أجرهم عند ربهم", sedangkan dalam surat al-Maidah tidak disebutkan?
Ketiga, kenapa kata "Shabiin" disebutkan
dalam surat Al-Baqarah dan dalam surat Al-Hajj dengan baris di bawah/kasrah (Shabiin)?, Sedangkan
dalam surat al-Maidah disebutkan dengan baris dhummah (Shabiun)?.
Keempat, kenapa hanya dalam surat Al-Hajj saja disebutkan
penganut agama tambahan yaitu kelompok "Majusi" dan kelompok "Musyrik"?, Sedangkan dalam surat Al-Baqarah dan
al-Maidah tidak disebutkan?
Keempat permasalahan ini jika sudah dipahami maka akan sangat
membantu para penghafal Alquran dalam murajaah hafalan. Dan insya Allah tidak
akan lagi tertukar ke surat lainnya. Di artikel ini, kami mencoba untuk
mensharing hanya untuk pertanyaan pertama. Sedangkan pertanyaan kedua, ketiga
dan keempat insya Allah akan kami sharing pada artikel-artikel selanjutnya.
JAWABAN
Susunan penyebutan penganut-penganut agama dalam ketiga surat tersebut dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek kemuliaan dan aspek periode. Dalam
surat AL-Baqarah susunan tersebut ditinjau hanya dari aspek kemuliaan saja. Kelompok “orang
yang beriman kepada Allah” (Mukmin) lebih mulia dibandingkan dengan
penganut-penganut lainnya. Oleh sebab itu, "orang yang beriman"
disebutkan lebih dahulu dalam semua ayat dan ketiga surat di atas.
Selanjutnya diiringi dengan penyebutan umat "Yahudi",
karena dari aspek kemuliaan, umat Yahudi lebih mulia dibandingkan dengan
umat-umat lainnya, selain umat Islam. Umat Yahudi dianggap lebih mulia dari umat laiinya, karena
secara keagaamaan Umat Yahudi memiliki Kitab Suci yang diturunkan oleh Allah,
meskipun pada akhirnya kitab suci tersebut banyak dilakukan pentahrifan. Hal ini
berbeda dengan kaum Sabiin, meskipun ada yang mengklaim sebagai sebuah agama
tetapi tidak ada data valid bahwa mereka memiliki kitab suci yang diturunkan
oleh Allah.
Setelah penyebutan Mukmin dan Yahudi dalam surat al-Baqarah, Selanjutnya
diiringi dengan penyebutan "Nashara". Dan penyebutan “Shabiin”
merupakan susunan penyebutan terakhir dalam surat al-Baqarah ini. Masih seperti
alasan diatas, Umat "Nashara"
dianggap lebih mulia dari Umat "Shabiin” karena Umat Shabiin tidak
memiliki KITAB suci seperti yang dimiliki oleh umat Nashara.
Sedangkan susunan dalam surat al-Maidah dan Al-Hajj, aspek
tinjauan dilihat dari dua segi yaitu aspek kemuliaann dan aspek periode.. Dari
aspek kemuliaan, sudah pasti kaum Yahudi lebih mulia dibandingkan dengan Umat
lainnya karena menyandang status "muwahhidun", sedang kaum lainnya
menyandang status "musyrikun". Otomatis dalam ketiga surat di atas, setelah penyebutan "umat Islam" langsung diiringi dengan penyebutan "umat Yahudi". Setelah itu, barulah
disebutkan umat Shabiin. Karena dari aspek periode, Umat Shabiin era kehidupannya
lebih awal dibandingkan dengan umat nashara.
KESIMPULAN
Bagi para penghafal Alquran, metode mudah mengingat ketiga ayat
ini adalah dengan mengingat aspek sudut pandang susunan penganut agama dalam
tiga surat tersebut.
Al-Baqarah ---> sudut pandang
kemuliaan =
الذين امنوا ---> هادوا ---> نصارى ---> صابئىن
الذين امنوا ---> هادوا ---> نصارى ---> صابئىن
Al-Maidah dan al-Hajj ---> sudut pandang kemuliaan dan masa =
الذين امنوا ---> هادوا ---> صابئين ---> نصارى
الذين امنوا ---> هادوا ---> صابئين ---> نصارى
0 Response to "Edisi Khusus; Mudah memahami ayat-ayat yang sama - Al-Baqarah 62, Al-Maidah 69 dan Al-Hajj 17"
Posting Komentar